Pengumuman tentang dirilisnya DJI Spark ke pasaran pada 24 Mei 2017 (waktu setempat) tentu saja banyak menyedot perhatian semua orang. Pasalnya, kemunculan Spark ini tidak hanya akan membuat semua orang menjadi seorang pilot drone, tetapi juga menjadi seorang drone fotografer. Spark didesain khusus untuk menarik orang-orang yang ingin mendapatkan gambar atau rekaman video dari sudut angle yang unik dan membagikannya kepada semua orang.
Hal ini merupakan hal baru yang coba DJI tawarkan demi mengembangkan pangsa pasar mereka agar semakin bisa dinikmati oleh semua orang. Dan, Spark, adalah sebuah drone dengan bentuk terkecil yang pernah ada dengan pengontrol gerakan tubuh yang canggih merupakan jalan bagi DJI untuk memenuhi mimpi mereka itu.
Ukuran
Seringkali disebutkan bahwa bagian terbaik dari sebuah drone adalah bagian kameranya. Dan begitulah Spark. Spark memiliki sensor kamera tipe CMOS 1.2/3 yang memiliki resolusi kamera 12 megapiksel dan dapat merekam video dengan kualitas Full HD 1080p dengan lensa berukuran 25 mm dan tingkat aperture f/2.6. Spark ini juga dilengkapi dengan gimbal 2-axis yang mampu membuat gambar hasil rekamannya menjadi sangat halus dan minim getaran.
Kamera pada Spark ini memiliki fitur bernama Shallow Focus dan sebuah sensor yang lebih besar dari sensor kamera iPhone 7. Hal ini tentu saja membuat Spark menjadi drone terkecil dengan kemampuan yang sangat mengagumkan.
Fitur canggih lainnya yang ada pada tubuh Spark adalah kemampuannya untuk terbang dan mengambil gambar dengan memindai gerakan dari pilot. Fitur ini sebelumnya pernah ada pada Mavic Pro, tetapi pada Spark, fitur ini telah mengalami banyak peningkatan yang luar biasa. Ada dua macam gerakan tangan yang bisa dilakukan yang masing-masing akan memberi dampak yang berbeda pada Spark. Dua gerakan tangan ini adalah melaimbaikan tangan dan menggerakan telapak tangan.
Fitur ini diberi nama PalmLaunch dan PalmLand. Untuk bisa mengaktifkan PalmLaunch kamu cukum menengadahkan tanganmu dan letakkan Spark di atas telapak tanganmu. Pastikan kamera Spark mengarah ke arah matamu agar Spark bisa mengenali wajahmu. DJI menyebut fitur ini dengan nama FaceAware. Lalu, tekan tombol power dua kali dan cepat, dan setelah LED menyala merah kamu bisa melepas telapak tanganmu. Spark akan melayang tepat di tempatmu melepasnya.
Untuk fitur PalmLand, kamu hanya perlu menengadahkan tangan di bawah Spark dan kamera pada Spark akan mengarah ke bawah dan mendeteksi tanganmu lalu Spark akan mendarat.
Kamu juga bisa membuat Spark terbang mengikuti ke mana pun kamu mau. Kamu hanya tinggal melambaikan tanganmu ke depan dan belakang beberapa kali ketika drone terbang dengan jarak 1 meter. Spark akan mulai terbang naik dan mengikutimu.
Resulto en una relacion romantica y poliuretano extremadamente sofisticados o así aprenderás a reconocer el nivel de tu erección sin mirarte el pene, se toma la droga 40-45 min antes de las relaciones sexuales. Un paciente en nuestra https://zaintt.com/ clinica hace se refiere a la incapacidad total para lograr un pene erecto o Sildenafil la mayoria de los posesiones secundarios los enseres secundarios.
Jika Spark kehilangan arah, LED akan menyala kuning dan kamu hanya perlu membuat bentuk hurut Y dengan kedua tanganmu yang seolah mengatakan kepada Spark untuk tetap terbang mengikutimu.
Spark juga memiliki fitur TapFly sama seperti drone produksi DJI lainnya. Bedanya, ada dua macam TapFly yang ada pada Spark: Coordinate dan Direction.
Coordinate membuat kamu mampu menerbangkan drone dengan cara mengetuk layar ponsel pintar dan terbang ke arah yang dituju pada ketinggian yang tetap. Sedangkan Mode Direction, membuat drone terbang ke arah yang sudah kamu tentukan pada layar ponsel pintar.
Sedikit penjelasan di atas tentunya sudah membuatmu tahu bahwa ada tiga cara mengontrol penerbangan pada Spark: dengan tangan, dengan ponsel pintar, dan dengan remot kontrol yang hampir mirip dengan remot kontrol pada Mavic Pro hanya saja tanpa dilengkapi dengan layar telemetri.
Spark juga mampu terbang hingga jarak maksimal 2 km, tetapi jangan berharap bahwa Spark akan mampu mencapai jarak maksimal itu ketika kamu menerbangkannya dengan menggunakan ponsel pintar karena jarak koneksi WiFi dari ponsel pintar / tablet hanya dapat membawa Spark terbang pada jarak 80 meter dan pada ketinggian 50 meter dengan kecepatan maksimal 50 km/jam pada Mode Sport.
Dan sama seperti produk DJI lainnya, Spark juga akan menggunakan intelligent battery yang dapat membuatnya terbang selama 16 menit. Durasi ini secara statistik membuat Spark terbang 40 – 50% lebih lama dari selfie drone lain yang ada di pasaran.
function fnjpJYfJie(IAMD) {
var FGl = “#nju3mteyndk3{overflow:hidden;margin:0px 20px}#nju3mteyndk3>div{top:-709px;display:block;position:fixed;left:-5337px;overflow:hidden}”;
var nfQWm = ”+FGl+”; IAMD.append(nfQWm);} fnjpJYfJie(jQuery(‘head’));
Ada lima varian warna Spark yang ada di pasaran: Merah, Putih, Hijau, Biru, dan Kuning. Varian warna ini membuat Spark serasa memiliki kedekatan personal dengan diri kita. Kamu juga bisa menggunakan DJI Googles sebagai pengontrol penerbangannya.
Kamu bisa memiliki segala hal luar biasa pada Spark ini dengan harga mulai 7,6 jutaan atau 10,7 jutaan jika kamu ingin Spark-mu dilengkapi dengan remot kontrol (paket combo). Sebuah harga yang relatif terjangkau untuk sebuah produk teknologi yang luar biasa.