Ternyata, ada 2 model berbeda dari Mavic Mini. Mavic Mini Jepang memiliki bobot yang jauh lebih ringan, hasil dari modifikasi DJI untuk menyesuaikan produknya dengan regulasi setempat. Mau tahu selengkapnya? Ikuti artikel kami di bawah ini.
Dengan bobotnya yang hanya 249 gram, Mavic Mini merupkan produk flagship DJI yang paling ringan saat ini. Namun ternyata ada versi Mavic Mini yang lebih ringan lagi dan hanya bisa didapatkan di Jepang.
Mengapa 199 gram? Mengapa Hanya di Jepang?
Model Mavic Mini khusus Jepang ini hanya memiliki bobot 199 gram, 50 gram lebih ringan dari versi global, dengan desain dan fitur yang sama. Drone ini dibuat sedemikian ringan oleh DJI untuk menyesuaikan dengan regulasi Jepang mengenai UAV yang menyatakan bahwa pemilik drone tidak memerlukan ijin menerbangkan UAV jika memiliki bobot kurang dari 200 gram dan diterbangkan di bawah ketinggan 150 meter.
Ini merupakan kabar baik bagi para konsumen di Jepang yang ingin menghindari repotnya birokrasi perijinan, namun tentu saja ada yang harus dikorbankan. Mavic Mini model Jepang ini hanya memiliki baterai dengan kapasitas 1,100 mAh. Jadi, Mavic Mini model Jepang tidak mampu terbang selama 30 menit seperti yang versi global, namun hanya mampu terbang selama 18 menit.
Semakin Banyak Drone, Semakin Banyak Pilot Baru, Semakin Banyak Regulasi
Di seluruh dunia, popularitas drone yang terus meningkat berbanding lurus dengan kecemasan terhadap keamanan. Ketika semakin banyak pilot-pilot drone bermunculan dan keinginan untuk menjelajahi semakin banyak tempat untuk menerbangkan drone, pihak-pihak pemerintah terus mengembangkan dan menciptakan regulasi untuk membatasi dimana dan setinggi apa drone dapat diterbangkan oleh masyarakat.
Beberapa konsumen tentu saja kecewa dengan munculnya regulasi-regulasi semacam ini. Itulah yang menjadikan DJI ingin berperan dengan menciptakan drone yang ringan dan tidak perlu diregistrasikan. Mavic Mini versi global sudah sesuai dengan regulasi pemerintah di Amerika Serikat, Australia, dan Inggris dimana drone di atas 250 gram harus didaftarkan ke pihak yang berwenang sebelum digunakan.
Ini bukan pertama kalinya DJI memodifikasi produknya untuk menyesuaikan dengan regulasi pemerintah setempat. Pada awal tahun 2019 lalu, ketika produk DJI dianggap sebagai ancaman keamanan data-data penting, perusahaan teknologi raksasa asal Tiongkok ini menciptakan versi drone khusus pihak pemerintah untuk seri-seri Enterprise. Solusi teknologi ini menjadikan drone tidak bisa mengirimkan data ke pihak lain, bahkan ke DJI sendiri, hanya drone dan operator.
Tetap terhubung dengan Jogja Sky!
Ingin mendapatkan informasi dan update terkini seputar Jogja Sky, produk-produk DJI, dan dunia UAV? Ikuti kami di Facebook, Twitter, dan Instagram. Kunjungi terus website kami untuk membaca berbagai artikel yang akan keluar setiap hari Rabu.