
M30 juga bersifat lebih portabel daripada drone kelas industri lainnya, cukup kecil untuk dapat dimasukkan ke dalam ransel atau koper. Selain itu, dengan self-locking arms, drone dapat dilipat hanya dengan menekan sebuah tombol. Berbeda dengan model Matrice sebelumnya di mana arms harus dipasang dan dilepas masing-masing. Sementara itu, drone seberat 3,7 kg ini masih memiliki lengan berbentuk tabung yang sama dengan UAV industri lainnya dengan desain yang serupa dengan Mavic yang membantu DJI mendominasi pasar kategori drone yang dapat dilipat.

Waktu terbang hingga maksimum 41 menit tidak membuat M30 menjadi drone yang paling tahan lama, tetapi DJI berhasil memanfaatkannya dengan cara lain. Robotic drone-in-a-box menjadikan M30 sebagai solusi untuk dapat menjalankan misi yang sepenuhnya bersifat otonom.

DJI Dock dibekali dengan stasiun cuaca built-in, kamera pengintai, antena, dan pengisian baterai cepat otomatis (25 menit), serta dapat mendukung misi drone hingga sejauh 7 km. Di samping itu, DJI Dock membutuhkan daya khusus dan akses internet, meskipun DJI mengatakan ada baterai internal untuk kegagalan daya dan dapat mendukung dongle 4G.

Perlu diperhatikan bahwa penggunaan DJI Dock harus sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Fungsi lanjutannya belum dapat digunakan di yurisdiksi di mana pilot harus tetap berada dalam garis pandang drone atau mempertahankan kontrol fisik drone.
DJI Dock saat ini sedang diuji dengan pengguna tertentu dan akan tersedia untuk pembelian mulai dari Q4 tahun 2022.
Dari segi kamera, M30 Series memiliki dua model yaitu M30 dan M30T.
Model M30 mengintegrasikan kamera zoom sensor CMOS 48 megapiksel 1/2 inci dengan zoom optikal 5×~16× dan digital 200×, kamera sudut lebar 12 megapiksel, resolusi video 8k foto 4K/30 fps, dan pengintai laser yang dapat memberikan koordinat objek yang tepat hingga 1.200 meter. Sementara itu, M30T dilengkapi kamera termal radiometrik 640×512 px tambahan.
Selain itu, sensor penghindaran rintangan enam arah dan fitur pendaratan darurat tiga baling-baling dari M300 RTK juga hadir di M30.
"And in that rotation is its salvation."
— DJI Enterprise (@DJIEnterprise) September 4, 2020
How the DJI M300 RTK's impressive Three Propeller Emergency Landing Mode works to help the drone maintain stability even if one motor completely fails.
Learn more: https://t.co/QBN5aRRA5m? pic.twitter.com/O5dlkJGB36
M30 dipasarkan mulai dari $10.000, sama dengan M300 RTK, serta M30T dengan $14.000. Keduanya hadir dengan pengontrol RC Plus yang sepenuhnya didesain dengan layar 7 inci (naik dari 5,5 inci) serta perlindungan IP54 untuk digunakan dalam hujan lebat saat mempertahankan baterai eksternal yang dapat ditukar. Dua baterai drone dan casing juga disertakan. Ada juga paket perangkat lunak manajemen penerbangan DJI FlightHub 2 baru yang akan datang pada bulan Oktober ini dan “starlight-grade hybrid night vision sensor” Zenmuse H20N yang dapat ditambahkan juga untuk M300 RTK.

Dapatkan pelatihan Basic Drone dengan melakukan pembelian unit di Jogjasky.
Tetap terhubung dengan Jogja Sky!
Ingin mendapatkan informasi dan update terkini seputar Jogja Sky, produk-produk DJI, dan dunia UAV? Ikuti kami di Facebook, Twitter, dan Instagram. Kunjungi terus website kami untuk membaca berbagai artikel.