Bayangkan, kamu baru membeli drone dari hasil menabung dn kerja keras, lalu ketika baru beberapa kali diterbangkan, drone kamu crash. Sakit tapi nggak berdarah, guys. Padahal, drone crash dapat dihindari jika kamu benar-benar mengenali drone-mu dan mengikuti prosedur yang benar serta tips-tips menghindari drone crash. Mau tahu bagaimana tips-tipsnya? Sudah kami rangkumkan, lho, buat kalian pembaca setia JogjaSky.com, yuk simak artikelnya!

Mengapa Drone bisa jatuh?

Unmanned Aerial Vehicles (UAV) atau yang lebih dikenal dengan drone, dapat terjatuh akibat beberapa faktor, yakni sebagai berikut:

1. Malfungsi Rotor

Rotor/propeller drone anda telah dirancang sedemikian rupa sehingga kuat namun juga cukup rentan terkikis, tercuil, atau bengkok jika terbentur. Selalu periksa kondisi setiap rotor sebelum penerbangan untuk memastikan semua rotor dalam kondisi sempurna.

2. Hilangnya sinyal GPS

Jika anda terbang di dalam ruangan, anda pasti akan kesulitan mendapatkan sinyal GPS. Jika memungkinkan, selalu terbangkan drone di area terbuka dan jauh dari bangunan tinggi untuk mendapatkan sinyal GPS yang optimal.

3. Kompas eror

Salah satu penyebab terbesar drone jatuh adalah kompas yang tidak terkalibrasi dengan benar. Kompas drone dapat terganggu oleh sumber magnetik dan rekuensi radio apapun. Jangan letakkan drone terlalu dekat dengan magnet seperti yang ada pada pengerasi suara mobil, dan interferensi elektromagnetik dari lingkungan sekitar saat terbang, seperti kabel listrik atau menara sinyal seluler.

4. Terputusnya koneksi transmisi video

Ini merupakan pengaruh drone jatuh yang paling umum lainnya, bisa terjadi kapan saja dan umumnya diakibatkan karena kabel-kabel yang longgar dan port-port yang rusak. Pastikan semua kabel telah terpasang dengan benar sebelum terbang dan dilepaskan dengan benar setelah mendarat untuk menjaga dan merawat port agar tetap dalam kondisi baik.

Ketika kamu kehilangan sinyal dan kendali atas drone, biasanya pilot akan menginisasi fungsi RTH supaya drone kembali dengan otomatis. Ini berarti drone akan mengikuti jalur untuk kembali ke Home Point, tanpa menghindari rintangan yang bisa saja ditemui di perjalanan. Oleh karena itu, jangan langsung gunakan fungsi RTH ketika kamu kehilangan sinyal, tetap tenang dan tunggu beberapa saat sebelum melakukan fungsi RTH.

5. Home Point yang salah

Titik home point salah? Kok bisa ya? Nah, kejadian semacam ini bisa terjadi ketika GPS lock hilang beberapa saat ketike terbang, sehingga drone mengkalibrasikan home point yang salah. Ingatlah selalu bahwa home point bisa berada di titik lepas-landas drone-mu, atau posisi remote controller jadi cek kembali home point sebelum terbang. Terakhir, pastikan kamu mengatur ketinggian RTH lebih tinggi dari benda atau bangunan apapun di sekitar lingkungan penerbanganmu, demi menghindari resiko tertabrak objek selama perjalanan. Ketinggian 100 meter dapat dikatakan cukup aman, kecuali kamu terbang di daerah perkotaan dengan gedung-gedung tinggi.

6. Drone kekurangan/kehabisan daya

Hal penting yang seringkali diremehkan para pilot drone: selalu terbang dengan baterai yang terisi penuh, jangan tergoda untuk terbang dengan sisa kapasitas baterai rendah atau baterai yang baru diisi sebagian.
Banyak drone yang jatuh karena kehabisan baterai di tengah penerbangan dan tidak memiliki cukup daya untuk terbang kembali.

Sebelum mendarat, drone harus memiliki setidaknya 30% baterai, sehingga ketika dalam situasi darurat drone-mu tidak bisa langsung mendarat, drone mampu terbang ke tempat lain untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, meskipun drone DJI memiliki fitur failsafe RTH dimana drone akan secara otomatis kembali ke home point ketika baterai mencapai 10 %, selalu ada kemungkinan drone akan menemui rintangan atau bahkan drone lain saat di perjalanan pulang karena tidak ada daya yang cukup untuk menaikkan drone ke ketinggian yang cukup aman.

7. Salah arah terbang

Ketika drone terbang dengan sangat tinggi, tentu akan sulit melihat arah terbang drone, khususnya untuk para pilot pemula. Kesulitan melihat arah drone ini dapat menjadikan pilot menerbangkan drone ke arah yang salah. Pastikan kamu benar-benar mengenali sisi depan dan belakang drone-mu supaya hal ini tidak terjadi.

Apa yang sebaiknya dilakukan setelah drone jatuh?

Resiko drone jatuh tidak memandang bulu dan dapat terjadi kepada siapa saja, baik pilot pemula maupun pilot berpengalaman sekalipun. Terkadang, jatuhnya drone merupakan salah pilot, namun terkadang juga dapat diakibatkan oleh faktor-faktor yang tidak bisa kita hindari. Jadi, apa sih, yang sebaiknya kita lakukan ketika drone kita jatuh?

Pertama-tama, segera ambil drone, lalu periksa secara fisik apakah ada kerusakan pada drone-mu. Jika ada kerusakan, bawalah ke DJI Service Center terdekat dan ceritakan kronologi kejatuhan sedetail mungkin dan tunjukkan kerusakan yang ada.

Pertolongan Pertama Ketika Drone Jatuh

  1. Matikan drone, lalu remote controller, dan lepaskan baterai dan baling-baling
  2. Bersihkan tanah/pasir/serpihan yang menempel pada drone dengan cairan alkohol (dengan menggunakan kapas/tisu)
  3. Balikkan drone lalu putarkan rotor perlahan untuk mengeluarkan tanah atau pasir yang masuk, lalu tiuplah atau gunakan kompresor udara untuk mengeluarkan tanah atau pasir yang masih ada.
  4. Periksa pergerakan gimbal, apakah ada bagian yang bengkok, atau retak
  5. Periksa bagian kamera apakah ada keretakan atau kabel yang longgar
  6. Periksa baterai apakah ada kerusakan
  7. Periksa baling-baling, apakah ada retak atau tercuil. Jika iya, ganti dengan baling-baling yang baru.
  8. Periksa penyangga gimbal apakah masih terpasang dengan baik dan rapat.
  9. Periksa seluruh struktur drone apakah ada retakan, termasuk landing gear.
  10. Periksa setiap motor apakah masih terpasang dengan baik dan tidak longgar, terutama di bagian baut-bautnya.

Menyalakan Kembali

  1. Masukkan kembali baterai ke drone jika sudah melakukan langkah-langkah di atas
  2. Nyalakan drone pada permukaan yang rata
  3. Kalibrasikan kompas, lalu kalibrasikan IMU
  4. Periksa dan coba semua pergerakan gimbal melalui remote controller saat drone dalam posisi diam, lalu ulangi sambil menggerakkan drone
  5. Nyalakan motor tanpa baling-baling dan periksa pergerakannya apakah bergetar atau kelihatan abnormal
  6. Matikan motor, lalu pasangkan baling-baling, nyalakan kembali motor, dan periksa kembali apakah motor bergetar atau berputar dengan tidak normal
  7. Terbangkan drone dan perhatikan jika ada pergerakan atau getaran yang tidak normal
  8. Saat terbang, rekam video, lakukan pergerakan dasar seperti maju, mundur, bergerak ke kiri, kanan, yaw kiri, yaw kanan, naik, dan turun)
  9. Lihat hasil video untuk memastikan drone tidak bergoyang atau bergetar
  10. Lakukan penerbangan dengan ketinggian rendah dan pelan, hindari area di atas permukaan air, untuk memastikan drone anda masih berfungsi dengan baik

Jogja Sky DJI Sales & Service Center

Jika kamu menemukan adanya kerusakan atau kejanggalan pada drone-mu, segera bawa ke DJI Service Center terdekat di kotamu. Jika kamu berada di Yogyakarta dan sekitarnya, kamu bisa langsung mengunjungi kami untuk memperbaiki drone-mu. Jika kamu berada di luar wilayah Yogyakarta, jangan sedih! Kamu bisa menghubungi kami dan kami akan siap membantu dan memberikan solusi terhadap kerusakan drone-mu.

Bagi yang belum tahu, Jogja Sky memiliki layanan perawatan produk dan service gratis, lho! Sebagai DJI Service Center, kami siap membantu dan menangani berbagai masalah drone DJI. Kami memiliki 2 jenis service yang bergaransi dengan rincian sebagai berikut.

Setelah mengetahui berbagai penyebab dan apa yang harus dilakukan jika drone kamu jatuh, jangan lupa untuk selalu memperhatikan persiapan-persiapan sebelum terbang dan menjaga perangkat drone, remote controller, serta baterai agar tetap awet dan terjaga kualitasnya. Semoga bermanfaat!

Ikuti kami di:

Comments

comments

%d blogger menyukai ini: